Perjalanan Menuju Satu Tahun Berhenti Merokok
Semua pastinya sudah tahu bahayanya merokok, bahkan si perokok sendiri. Jujur, selain merugikan orang lain atau keluarga dari asap rokoknya, si perokok kadang juga mengalami kerugian atau kekesalan karena rokok ini. Misalnya baju atau celana bahkan jaket kesayangan yang bolong kecil karena terkena lompatan cengkeh dari rokok, korek api yang susah dinyalakan karena basah, malas beli rokok saat kehabisan karena tempat jualnya jauh, lupa taruh di mana bungkus rokok yang masih banyak isinya, baju atau mulut beraroma rokok dan lain sebagainya. Merepotkanlah intinya. Trust me...
Kecuali....jika Anda benar-benar tidak menyentuh rokok hingga angka 90 hari. DIJAMIN ANDA LULUS DAN BERHASIL. Ingat 90 hari yah.
Dan mari berhitung, jika sehari Anda merokok minimal satu bungkus rokok untuk per dua hari (ini pengalaman Abah yang ngotot tidak mau dibilang perokok berat), dengan harga sebungkus rokok katakanlah Rp. 15 ribu. Maka dalam sebulan akan menjadi Rp. 225.000. Itu jika satu bulan tidak tugas keluar kota. Karena jika jika tidak tugas keluar kota, untuk merokok lebih banyak agak sulit. Di kantor mungkin hanya bisa empat batang. Masing-masing satu saat baru datang, jam 11 siang, makan siang dan rehat sore. Di jalan sambil istirahat karena pulang malam, bisa satu hingga dua batang. Angkanya akan melonjak jika sedang tugas keluar kota. Jadi kita ambil rata-rata perbulan untuk yang tidak mau disebut perokok berat dengan pengeluaran untuk rokoknya menjadi Rp. 300 ribu. Double the number if you are heavy smoker. Kalikan dua untuk yang perokok berat.
OK, kita sudah punya dua kata kunci yah.
Semua pastinya sudah tahu bahayanya merokok, bahkan si perokok sendiri. Jujur, selain merugikan orang lain atau keluarga dari asap rokoknya, si perokok kadang juga mengalami kerugian atau kekesalan karena rokok ini. Misalnya baju atau celana bahkan jaket kesayangan yang bolong kecil karena terkena lompatan cengkeh dari rokok, korek api yang susah dinyalakan karena basah, malas beli rokok saat kehabisan karena tempat jualnya jauh, lupa taruh di mana bungkus rokok yang masih banyak isinya, baju atau mulut beraroma rokok dan lain sebagainya. Merepotkanlah intinya. Trust me...
10 bulan dan 2 minggu sudah
Abah mulai berhenti merokok total sejak 6 Oktober 2016 dan saat blog ini dibuat sudah hampir satu tahun. Dan Alhamdulillah sudah tidak ada perasaan untuk kembali merokok lagi. BERHASIL!!
Ingin tahu caranya?
Pertama sekali, kita pegang kalimat ini...menurut para ahli apabila sesuatu dilakukan selama 90 hari berturut-turut maka hal itu akan menjadi kebiasaan di hari-hari berikutnya, artikel lain dalam bahasa Inggris menyebutkan di angka 21 hari hingga 66 hari. Kalau Abah memilih angka 90 hari, supaya semakin sayang jika kita memutus kebiasaan itu. Maksudnya begini, jika Anda sudah bertekad 90 hari dan misalnya hari ke 22 (setelah tiga minggu) Anda tidak tahan untuk merokok - karena mungkin berpikir sudah bisa berhenti - maka harus diulangi kembali counternya di angka nol hari, walaupun hanya satu batang. Anda SIAP?
Lupakan caranya jika ada yang bilang:
- jika ingin berhenti yah berhenti saja.
- ganti dengan mengunyah permen karet
- minta teman sebagai pengawas
- pura-pura menghisap sedotan seperti rokok
- merokok rokok herbal
- ganti dengan mengemil
- membaui rokok saja tanpa membakar
- tobat merokok setelah sakit batuk hebat
- dan lain sebagainya
Kecuali....jika Anda benar-benar tidak menyentuh rokok hingga angka 90 hari. DIJAMIN ANDA LULUS DAN BERHASIL. Ingat 90 hari yah.
Dan mari berhitung, jika sehari Anda merokok minimal satu bungkus rokok untuk per dua hari (ini pengalaman Abah yang ngotot tidak mau dibilang perokok berat), dengan harga sebungkus rokok katakanlah Rp. 15 ribu. Maka dalam sebulan akan menjadi Rp. 225.000. Itu jika satu bulan tidak tugas keluar kota. Karena jika jika tidak tugas keluar kota, untuk merokok lebih banyak agak sulit. Di kantor mungkin hanya bisa empat batang. Masing-masing satu saat baru datang, jam 11 siang, makan siang dan rehat sore. Di jalan sambil istirahat karena pulang malam, bisa satu hingga dua batang. Angkanya akan melonjak jika sedang tugas keluar kota. Jadi kita ambil rata-rata perbulan untuk yang tidak mau disebut perokok berat dengan pengeluaran untuk rokoknya menjadi Rp. 300 ribu. Double the number if you are heavy smoker. Kalikan dua untuk yang perokok berat.
OK, kita sudah punya dua kata kunci yah.
- 90 hari
- Rp. 300 ribu
Blog selanjutnya (bagian-2) akan diberitahu rahasianya. Dan Abah TIDAK JUALAN APAPUN untuk ini. Hanya ingin berbagi caranya.
Please share and comment jika mempunyai tekad yang sama.
Comments