Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

BERDOA

BERDOA ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعً۬ا وَخُفۡيَةً‌ۚ   …Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut…(Al-A’raf: 55)  وَٱدۡعُوهُ خَوۡفً۬ا وَطَمَعًا‌ۚ …dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan)…( Al-A’raf: 56) Di dua rentetan ayat ini diberikan oleh Alloh adab berdoa yang sudah sepatutnya kita praktekkan.   Yang pertama , berendah diri. Seperti layaknya dalam sholat, semua yang kita agungkan takluk tunduk dihadapan-Nya. Mobil mewah yang membawa kita ke masjid, kita tinggal di luar. Sepatu mahal yang kita pakai mesti ditinggalkan juga di luar masjid. Jabatan tinggi yang menjadi kehormatan kita, kita letakkan di pintu masjid. Semua sama ketika akan menghadap Alloh.  Dan terakhir, kepala kita, rela kita sama ratakan dengan kaki kita dan juga dengan kaki jamaah di depan kita, bahkan tersenggol pula. Kita sudah tidak peduli dengan segala kehormatan dan harta yang kita miliki. Tidak berarti apa-apa k

HIKMAH

Hikmah يُؤۡتِى ٱلۡحِڪۡمَةَ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِڪۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِىَ خَيۡرً۬ا ڪَثِيرً۬ا‌ۗ  Allah menganugerahkan al hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugerahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak...(Al-Baqarah: 269) Hikmah di sini adalah pemahaman tentang agama. Dan hikmah ini didapatkan dengan mencari dan belajar. Agama adalah pengisi sendi tubuh lahiriah dan kehidupan kita, dan Alloh menghamparkan banyak pelajaran atau hikmah yang bisa kita peroleh jika kita mau dan ikhlas menggunakan akal kita. Sudah sewajarnya pula kita introspeksi diri dari “sindiran” Alloh di akhir ayat ini. وَمَا يَذَّڪَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ  …Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).   (Al-Baqarah: 269) Mari kita mulai dari hikmah rasa syukur, mulailah mencari dan biarkan akal kita me

PAKAIAN TAKWA

Pakaian Takwa وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٲلِكَ خَيۡرٌ۬‌ۚ …Dan pakaian takwa itulah yang paling baik…(Al-A’raf: 26). Di ayat ini Alloh swt menyediakan pakaian untuk manusia sebagai penutup aurat dan selanjutnya sebagai perhiasan. Lantas kenapa dengan pakaian takwa? Pemikiran sederhana kita, pakaian penutup aurat dan perhiasan yang disediakan Alloh swt itu sudah ada sebelumnya, tinggal kreativitas manusia untuk membuat pakaian yang kita kenal selama ini. Dan itu adalah pakaian lahiriyah yang akan tampak menutup dan indah dari pandangan sesama manusia. Sedangkan pakaian takwa adalah pakaian yang semua bahan dan pernak-perniknya mesti manusia itu sendiri yang mengusahakan. Alloh swt hanya menyediakan jiwa, dan terserah bagi manusia tersebut untuk mengisinya dengan kefasikan atau ketakwaan. (وَنَفۡسٍ۬ وَمَا سَوَّٮٰهَا (٧)  فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَٮٰهَا (٨ 7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya) 8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) ke